BANTUL (Suara Merdeka) - Sedikitnya 15 warga Parangtritis yang terkena penggusuran kawasan objek wisata Pantai Parangtritis, gagal menemui anggota DPRD Bantul.
Karena mendapat intimidasi dari petugas, mereka tidak bisa menyampaikan keberatannya terkait dengan rencana penggusuran rumah.
”Tadi sebenarnya ada 15 warga Parangkusumo yang akan ikut dalam pertemuan ini. Namun, karena ada intimidasi, mereka tidak jadi ikut, takut,” kata Hikmah Diah, koordinator LSM pendamping warga korban penataan kawasan Pantai Parangtritis, Bantul, kemarin.
Dengan kejadian itu, Hikmah menyayangkan adanya kelompok warga yang mengatasnamakan Paguyuban Kawula Alit, yang bukan korban penataan, justru hadir di Gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasi mendukung penataan.
Dengan syarat penataannya setelah 1 Januari 2010. ”Yang datang justru kelompok masyarakat yang bukan korban penataan, sehingga pertemuan tersebut menjadi tidak fokus dan menyimpang dari arah pembicaraan awal,” katanya.
Sebab, kata dia, warga yang terlibat dalam pembicaan sama sekali bukan warga yang terkena relokasi. ”Ini kan lucu,” jelasnya.
Tanpa Hasil Menurut Hikmah, pihaknya tidak mengetahui atas undangan siapa kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Paguyuban Kawula Alit itu datang ke DPRD, sehingga membuat pertemuan tidak menghasilkan apa-apa.
”Kami tidak tahu mengapa Paguyuban Kawula Alit datang dan ikut berdialog dengan DPRD, karena kami tidak mengundang mereka yang bukan bagian dari warga yang kami beri advokasi,” katanya.
Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bantul, Arif Haryanto, yang memimpin pertemuan di Gedung DPRD Kabupaten Bantul, menyatakan, DPRD sebatas sebagai fasilitator untuk mempertemukan warga dengan Pemkab Bantul, karena ada laporan warga soal rencana relokasi warga Parangkusumo ke Dewan.
”Kami hanya fasilitator dan tidak banyak terlibat,” tuturnya. Meski hanya menjadi fasilitator, Arif berjanji akan turun ke lapangan untuk melihat persoalan yang sebenarnya.
”Kami akan turun ke lapangan sehingga benar-benar tahu permasalahannya,” ujarnya.
Kandiawan NA, Kepala Badan Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Bantul, menegaskan, jika ada pihak-pihak yang mencoba memperkeruh masalah relokasi ini, waktu relokasi akan dipercepat tanpa menunggu tahun baru 2010.
”Kami masih memberikan toleransi, relokasi dilakukan januari 2010. Namun, jika ada pihak-pihak yang memperkeruh situasi, relokasi akan kami percepat,” ujarnya di hadapan LMS dan Paguyuban Kawula Alit. (sgt-66)
Rabu, 16 Desember 2009
Senin, 31 Agustus 2009
Anggota DPRD Bantul Periode 2009-2014
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTUL
Periode 2009 - 2014
Susunan dan Keanggotaan Fraksi-Fraksi
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bantul yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 September 2009 dengan dipimpin oleh Ketua Sementara DPRD ( Tustiyani , SH ) maka telah diumumkan susunan dan keanggotaan Fraksi- Fraksi DPRD Kabupaten Bantul Periode 2009 - 2014. Ke 44 anggota DPRD Kabupaten Bantul tersebut terbagi dalam 7 (tujuh) Fraksi dengan susunan sebagai berikut :
1. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F PDI-P)
Fraksi ini merupakan Gabungan dari PDIP dan Partai Gerindra. Dengan anggota sebanyak 14 orang, fraksi ini merupakan yang terbesar di DPRD Bantul. Ada yang menarik dari keberadaan Fraksi ini, sebab sebenarnya PDIP dengan jumlah 11 kursi tidak perlu bergabung dengan partai lain, namun karena ada kebijakan dari Pusat bahwa Partai Gerindra berkoalisi dengan PDIP, maka Parpol inipun bergabung. Sekalipun bergabung, nama Fraksi ini tetap murni sebagai Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Adapun susunan dan keanggotaannya adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan
Dwi Kristiantoro, ST Ketua merangkap anggota
Uminto Giring Wibawa SE, MM, MH Wakil ketua merangkap anggota
Eko Julianto Nugroho SE Sekretaris merangkap anggota
Drs Timbul Harjana Anggota
Panudiyana Anggota
Ispriyatun / Katir Triatmojo Anggota
Yudha Prathesissianta Wibowo, SE Anggota
Suratman Anggota
Hanung Raharjo, ST Anggota
Basuki Rahmat, SE Anggota
Tustiyani, SH Anggota
Purwanto Anggota
Dra Hj Ita Dwi Nuryanti Anggota
Gunawan, SH Anggota
2. Fraksi Partai Amanat Nasional (F PAN)
PAN sebenarnya mempunyai 7 (tujuh) orang wakil di DPRD, namun mengingat 1 orang yaitu Tur Haryanto belum mengucapkan sumpah janji, maka saat ini FPAN hanya berjumlah 6 (enam) orang , susunan dan keanggotaan FPAN adalah :
Nama Jabatan
Sarinto S.Pd. T Ketua merangkap anggota
Fachrudin S.Ag Wakil ketua merangkap anggota
Suratun, SH Sekretaris merangkap anggota
H. Ichwan Tamrin Murdiyanta, SE Anggota
Wildan Nafis, SE Anggota
Sadji, S.Pd.I Anggota
Dra. Sri Murtinah Anggota
3. Fraksi Partai Demokrat (F PD)
Dengan jumlah anggota 5 ( lima) orang Fraksi Partai Demokrat merupakan Fraksi murni, artinya anggotanya murni dari Partai Demokrat sendiri tidak ada unsur dari luar. Adapun susunan dan keanggotaan FPD adalah :
Nama Jabatan
Betmen Sebayang, SH Ketua merangkap anggota
Edy Prabowo, SE Wakil ketua merangkap anggota
Nur Rakhmat Juli Purwanto, A.Md Sekretaris merangkap anggota
H. Ary Dewanto,SE Anggota
Suhidi SH Anggota
4. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F PKS)
Sama dengan FPD, Fraksi PKS juga merupakan Fraksi murni dengan jumlah anggota 5 (lima) orang. Susunan dan keanggotaan FPKS adalah :
Nama Jabatan
Jupriyanto, S.Si Ketua merangkap anggota
H Agus Effendi, SE Wakil ketua merangkap anggota
Agung Laksmono , S.Si Sekretaris merangkap anggota
Amir Syarifuddin Anggota
Arif Haryanto S.Si Anggota
5. Fraksi Partai Golkar (F PG)
FPG juga merupakan Fraksi murni yang jumlah anggotanya 5 (lima) orang.
Nama Jabatan
Drs. H Agus Subagyo Ketua merangkap anggota
Drs. H. Suwardi Wakil ketua merangkap anggota
Dra. Sri Sulisyaningsih Sekretaris merangkap anggota
Slamet Bagyo, SE, SIP. Anggota
Arni Tyas Palupi, ST Anggota
6. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F PPP)
Fraksi murni yang jumlahnya paling sedikit di DPRD Bantul adalah Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Dengan 4 (empat) orang anggota, Fraksi ini memiliki Susunan dan keanggotaan sebagai berikut :
Nama Jabatan
Bariq Guron Ketua merangkap anggota
Jumakir Wakil ketua merangkap anggota
Eko Sutrisno Aji, Amd Sekretaris merangkap anggota
Dra. Hj. Maslakhah Anggota
7. Fraksi Karya Bangsa ( F KB )
Fraksi yang beranggotakan 5 (lima) orang ini merupakan gabungan antara Partai Kebangkitan Bangsa ( 3 orang) dan Partai Karya Peduli Bangsa (2 orang).
Nama Jabatan
Drs. H. Aslam Ridlo Ketua merangkap anggota
Ahmad Badawi Wakil ketua merangkap anggota
Muhammad Agus Salim Sekretaris merangkap anggota
Agung Wisdha Sardjana, SH Anggota
Subhan Nawwawi Anggota
Rabu, 12 Agustus 2009
Tustiani, Ketua Dewan sementara
(Harianjogja) BANTUL: Rapat internal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bantul, akhirnya memutuskan Tustiani sebagai pimpinan sementara DPRD Bantul periode 2009-2014.
Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu mengklaim memilih Tustiani, untuk memenuhi keterwakilan perempuan. Ketua DPC PDIP Bantul, Joko Purnomo, menegaskan keputusan itu diambil dalam rapat internal partai yang digelar, Selasa (11/8). Partai memilih Tustiani dengan pertimbangan memenuhi keterwakilan perempuan di DPRD Bantul.
Di samping itu, Tustiani juga mengaku siap menduduki posisi pimpinan sementara, setelah sebelumnya menyatakan tidak sanggup. “Setelah melalui musyawarah di tingkat internal, akhirnya Tustiani siap menjadi pimpinan sementara,” ujar Joko Purnomo saat dihubungi Harian Jogja, Selasa sore. Menurut Joko, hasil rapat internal partai selanjutnya akan dikirim ke DPP PDIP untuk mendapat persetujuan. Selanjutnya, imbuh Joko, PDIP akan melihat dinamika politik yang terjadi di DPRD Bantul.
Nama yang disetujui DPP nantinya akan menduduki posisi sebagai pimpinan Dewan. “Sambil menunggu keputusan DPP, Tustiani menjadi pimpinan sementara,” cetusnya. Sebelumnya, dalam SK DPP No. 411/Kep DPP/VIII/2009 tercantum empat nama yang bakal meramaikan pemilihan ketua Dewan. Dari empat nama itu, sempat mengerucut menjadi dua nama, yakni Uminto Giring Wibowo dan Eko Yuliyanto.
Sementara, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bantul, menyiapkan dua nama sebagai calon wakil ketua Dewan, yakni Arif Haryanto yang saat ini menjadi Ketua DPD PKS Bantul dan Amir Syarifudin yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Bantul. Lebih lanjut, Agus menambahkan penjaringan dua calon itu berdasarkan pada petunjuk teknis dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Dengan begitu, dua kandidat itu berpeluang besar untuk menjadi wakil ketua tiga. “Semua berdasarkan pada petunjuk DPP, yang jelas melalui proses penjaringan,” terangnya. Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PKS Bantul, Agus Effendi, menjelaskan selain menyiapkan dua nama untuk calon wakil pimpinan Dewan, pihaknya juga mengincar posisi satu ketua komisi, wakil ketua komisi, dan sekretaris.
Oleh Shinta Maharani
Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu mengklaim memilih Tustiani, untuk memenuhi keterwakilan perempuan. Ketua DPC PDIP Bantul, Joko Purnomo, menegaskan keputusan itu diambil dalam rapat internal partai yang digelar, Selasa (11/8). Partai memilih Tustiani dengan pertimbangan memenuhi keterwakilan perempuan di DPRD Bantul.
Di samping itu, Tustiani juga mengaku siap menduduki posisi pimpinan sementara, setelah sebelumnya menyatakan tidak sanggup. “Setelah melalui musyawarah di tingkat internal, akhirnya Tustiani siap menjadi pimpinan sementara,” ujar Joko Purnomo saat dihubungi Harian Jogja, Selasa sore. Menurut Joko, hasil rapat internal partai selanjutnya akan dikirim ke DPP PDIP untuk mendapat persetujuan. Selanjutnya, imbuh Joko, PDIP akan melihat dinamika politik yang terjadi di DPRD Bantul.
Nama yang disetujui DPP nantinya akan menduduki posisi sebagai pimpinan Dewan. “Sambil menunggu keputusan DPP, Tustiani menjadi pimpinan sementara,” cetusnya. Sebelumnya, dalam SK DPP No. 411/Kep DPP/VIII/2009 tercantum empat nama yang bakal meramaikan pemilihan ketua Dewan. Dari empat nama itu, sempat mengerucut menjadi dua nama, yakni Uminto Giring Wibowo dan Eko Yuliyanto.
Sementara, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bantul, menyiapkan dua nama sebagai calon wakil ketua Dewan, yakni Arif Haryanto yang saat ini menjadi Ketua DPD PKS Bantul dan Amir Syarifudin yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Bantul. Lebih lanjut, Agus menambahkan penjaringan dua calon itu berdasarkan pada petunjuk teknis dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Dengan begitu, dua kandidat itu berpeluang besar untuk menjadi wakil ketua tiga. “Semua berdasarkan pada petunjuk DPP, yang jelas melalui proses penjaringan,” terangnya. Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PKS Bantul, Agus Effendi, menjelaskan selain menyiapkan dua nama untuk calon wakil pimpinan Dewan, pihaknya juga mengincar posisi satu ketua komisi, wakil ketua komisi, dan sekretaris.
Oleh Shinta Maharani
Kamis, 16 April 2009
Langganan:
Postingan (Atom)