Rabu, 05 Mei 2010

PDIP siapkan sanksi pemecatan

BANTUL : Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bantul akan memberi sanksi tegas berupa pemecatan bagi semua pengurus partai yang membelot atau tidak mengikuti arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP mendukung pasangan calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) Sri Suryawidati-Sumarno (Idaman) pada Pilkada 23 Mei.

Ketua DPC PDIP Bantul Aryunadi menegaskan sejak awal pihaknya sudah menginformasikan sanksi yang akan diberikan bagi kader partai yang membelot. “Kami akan segera mengklarifikasi informasi pengalihan dukungan ranting Panjangrejo, Kecamatan Pundong kepada pasangan Sukardiyono-Darmawan (Sukadarma),” katanya kepada Harian Jogja, Selasa (4/5).

Aryunadi menambahkan DPC PDIP tetap berkeyakinan seluruh pengurus dan kader di tingkat bawah tetap solid mengamankan pasangan Idaman. Apalagi, DPC PDIP telah mengkonsolidasikan seluruh pengurus tingkat desa hingga kecamatan untuk memenangkan pasangan Idaman. “Sebanyak 1.678 kader PDIP yang tersebar di seluruh TPS cukup solid. Pengurus ranting yang membelot tidak mewakili internal partai,” imbuhnya.

Ketua bidang politik dan pemenangan pemilu DPC PDIP Rajut Sukasworo menyebutkan seluruh pengurus wajib mengikuti rekomendasi DPP PDIP untuk mengamankan suara Idaman. Sedangkan, munculnya salah satu ranting yang membelot ditanggapi biasa. “Ya perbedaan pendapat itu wajar. Sesuai ketentuan partai, pengurus yang membelot harus keluar atau dikenai sanksi pemecatan. Kami optimis kondisi itu tidak akan mempengaruhi prediksi perolehan suara Idaman,” jelasnya saat ditemui di Kantor KPUD Bantul, Selasa (4/5).

Sementara, menanggapi dukungan salah satu ranting PDIP, DPD PKS Bantul sebagai salah satu pengusung pasangan cabup dan cawabup Sukadarma menyambut positif. Ketua DPD PKS Bantul, Arif Haryanto mengatakan sikap yang diambil ranting PDIP Pundong sebagai bentuk kesadaran terhadap perubahan ke depan. “Dukungan mereka kami anggap sebagai bagian dari kesadaran, karena tidak pernah ada tawaran atau semacam kontrak untuk siapapun yang mendukung,” katanya di Gedung DPRD Bantul.

Sukadarma tambah amunisi
Pasangan Sukardiyono-Darmawan (Sukadarma) menganggap dukungan PDIP Panjangrejo, Pundong sebagai tambahan amunisi menjelang kampanye.

“Saya rasa pengalihan dukungan di saat ini sah-sah saja dilakukan,” jelas Sukardiyono.

Pria ini menambahkan sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah akan ada tambahan dukungan dari kader PDIP ataukah tidak.

“Tentang klaim akan adanya tambahan dukungan dari kader partai yang sama dalam waktu dekat ini, jujur saya belum mendengar,” katanya.

Sebelumnya rating PDIP Panjangrejo, Pundong menyatakan mengalihkan dukungan ke pasangan Sukadarma karena menilai partai telah melakukan pengkhiatan terhadap kader demi kepentingan segelintir orang.

Ikrar setia
Di Sleman sebanyak 1.242 satuan tugas (Satgas) PDIP menyatakan ikrar setia untuk mendukung pasangan yang diusung koalisi PDIP, PAN dan Gerindra. Ikrar tersebut terungkap dalam apel siaga Satgas PDIP Sleman yang digelar di Lapangan Gendingan, Ngaglik, Selasa (4/5).

Ketua DPC PDIP Sleman Rendradi Suprihandoko mengatakan pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada kader mbalelo sesuai dengan mekanisme partai. Tindakan Satgas yang mendukung pasangan lain, kata dia,saja berujung peringatan atau bahkan pemecatan.

Oleh Shinta Maharani, Kukuh Setyono & Esdras Idialfero Ginting
Harian Jogja

Delete this element to display blogger navbar