Minggu, 27 Februari 2011

Belum Pernah Diajak Membahas,Merasa Ditelikung

Sabtu, 12/2/2011

Bantul-(RadarJogja)-Kekisruhan rapat paripurna yang menghasilkan keputusan kocok ulang pimpinan alat kelengkapan (alkap) DPRD Bantul terus berlanjut. Setelah sempat satu fraksi walk out, kemarin protes datang dari para anggota dewan lainya. Bahwkan Wakil Ketua DPRD Bantul, Arif Haryanto menuding Ketua DPRD Bantul Tustiyani tidak berkata jujur. “Kalau beliau (ketua dewan,Red) mengatakan sudah dijadwalkan, itu bohong. Mana bukti notulennya?”tanya Arif.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD Bantul Tustiyani menegaskan rencana agenda kocok ulang pimpinan alkap sudah diketahui seluruh anggota. Bahkan, jauh-jauh hari agenda ini sudah disampaikan ke seluruh fraksi yang ada.

Arif mengungkapkan sebagai salah satu pimpinan dewan, sama sekali dirinya belum pernah diajak rapat membahas agenda terkait kocok ulang alkap. Padahal, sesuai dengan tata tertib dewan, sebelum menggelar rapat paripurna, pimpinan dewan harus menggelar rapat bersama terlebih dahulu. “Saya belum merasa ikut membahas ini. Ini merupakan sebuah kebohongan publik,” lontarnya.

Selain tidak dibahas di level pimpinan, kata Arif, agenda paripurna kocok ulang pimpinan alkap juga tidak pernah dibahas dalam badan musyawarah (banmus). Padahal, banmus yang seharusnya menjadwalkan agenda ini. “Kalau pimpinan dewan dan banmus saja tidak pernah mengagendakan, berarti rapat paripurna kocok ulang pimpinan alkap dewan illegal. Sebab, tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di dewan,” terang Arif.

Arif mengakui sebelumnya beberapa bulan lalu memang ada sejumlah fraksi yang mengusulkan untuk melakukan kocok ulang pimpinan alkap. Namun, aspirasi itu belum pernah ditindaklanjuti ditingkat pimpinan dewan dan banmus. Sebab, hasil konsultasi ke kemendagri menerangkan bahwa kocok ulang pimpinan alkap dapat dilakukan minimal 2,5 tahun. “Nah, sekarang kan belum 2,5 tahun. Apa kita mau melanggar peraturan yang kita buat sendiri, kan tidak to” jelas politisi PKS ini.

Arif mengaku telah ditelikung oleh Tustiyani. Pasalnya, rapat paripurna kocok ulang pimpinan alkap hanya disepakati dirinya sendiri, tidak bersama pimpinan dewan yang lain. Karena itu, ia meminta kepada ketua dewan supaya mengkaji ulang atas keputusan rapat paripurna tersebut. “Terus terang, saya ditelikung. Beliau menentukan dan memutuskan rapat paripurna kocok ulang sendirian. Padahal, piminan dewan itu kan kolektif kolegial,” papar Arif. (mar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar