Sabtu, 11 Juni 2011

Gedung Pengganti Tak Sesuai Spek

Pemkab dan Pemprov Diminta Tinjau Ulang Gedung Serba Guna

(RadarJogja) BANTUL – Janji pemilik Grand Puri (GP) Water Park untuk mengganti Gedung Serba Guna milik Pemprov DIJ yang terletak di Jalan Parangtritis (Depan Pasar Seni Gabusan) memang sudah ditepati. Gedung tersebut sudah dibangun di kompleks Stadion Sultan Agung Bantul. Tapi sayang, gedung pengganti tak sesuai dengan spesifikasi yang diharuskan.

Pembangunan gedung megah itu dimulai bersamaan dengan pembangunan GP Water Park delapan bulan lalu. Di dalam gedung didesain lapangan tenis dengan empat kamar mandi yang terletak di empat titik. Untuk samping kanan dan kiri terdapat tempat duduk. “Kalau tidak salah, pembangunan gedung ini sudah delapan bulan lalu,” kata seorang pekerja yang sedang sibuk melakukan pengecatan.

Namun, gedung megah itu tidak sesuai dengan spesifikasi gedung lama yang dirobohkan. Jika gedung lama terdapat sebuah panggung, maka gedung pengganti ini tidak ada panggung yang menjadi ciri gedung serba guna pada umumnya. “Spek gedung pengganti beda dengan gedung lama. Memang lebih megah, tapi desainnya bukan gedung serba guna, tapi lapangan tenis indoor,” kritik Arif Haryanto, Wakil Ketua DPRD Bantul.

Arif mengaku sudah mengecek langsung bentuk dan kondisi bangunan pengganti. Karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharunya, Arif meminta kepada Pemkab Bantul dan Pemprov DIJ menanyakan pembangunan gedung tersebut kepada pemilik GP Water Park dan pemborong pembangunan gedung tersebut.

“Seharusnya desain gedung pengganti ya persis dengan gedung yang lama. Gedung itu kan untuk berbagai jenis kegiatan masyarakat, dan bukan hanya kegiatan olahraga tenis saja,” tegas politisi PKS ini.

Hal senada disampaikan anggota Fraksi PPP DPRD Bantul Jumakir. Menurut Jumakir, karena gedung sering dimanfaatkan untuk kegiatan kemasyarakat, maka seharusnya gedung pengganti tidak dibangun di belakang Stadion Sultan Agung, tapi dibangun di depan Stadion. “Terlalu jauh kalau dibangun di belakang stadion,” tegas Jumakir.

Jumakir juga menilai bentuk bangunan pengganti tidak sesuai dengan gedung lama. Jika bentuk berbeda, maka pemanfaatan gedung pun berbeda. Karena itu, Jumakir meminta kepada pemilik GP Water Park untuk mengkaji ulang keberadaan bangunan pengganti tersebut. “Jangan sampai ini malah menimbulkan masalah baru,” ingat politisi PPP. (mar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar