Senin, 16 Januari 2012

PDIP dan Golkar Lobi Pengusul

BANTUL (RadarJogja)- Kocok ulang atau perombakan pimpinan dan anggota alat kelengkapan (alkap) DPRD Bantul diperkirakan akan berlangsung alot hari ini (16/1). Hal itu sudah tercermin dalam rapat badan musyawarah (banmus) yang membahas jadwal sidang paripurna dengan agenda kocok ulang, pekan lalu.
Menurut Ketua DPRD Bantul Tustiyani, sesuai tata tertib dewan, perombakan anggota alkap dimulai dari fraksi untuk mengirimkan daftar nama anggota yang ditugaskan di setiap alkap seperti komisi dan badan, kepada pimpinan dewan. Selanjutnya, daftar itu oleh sekretariat dewan/pimpinan dewan dibacakaan di hadapan anggota dewan melalui forum rapat paripurna.
’’Jika perubahan anggota alkap disepakati, tahap berikutnya, anggota alkap memilih pimpinan alkap,” papar politikus perempuan itu kemarin (15/1).
Di forum pemilihan pimpinan alkap itulah tarik-menarik dukungan antaranggota alkap diperkirakan bakal terjadi. Bahkan, dalam beberapa hari ini, lobi-lobi dan gerilya ke partai-partai pengusul kocok ulang sudah dilakukan partai pendukumg Bupati Bantul Sri Suryawidati melalui fraksinya di parlemen. Yakni Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Partai Golkar.
Pendekatan itu dimaksudkan untuk mengerem langkah fraksi pengusul yang akan merontokkan posisi partai pendukung bupati Bantul di seluruh alkap dewan.
’’Kami memang ditugasi partai untuk melakukan komunikasi dengan mereka (partai pengusul kocok ulang, Red),” kata Eko Julianto Nugroho, anggota fraksi PDI Perjuangan yang juga ketua Komisi A DPRD Bantul kemarin.
Seolah tak mau kalah, lima fraksi pengusul kocok ulang juga semakin intens melakukan pertemuan. Mereka adalah Fraksi PAN, Fraksi Demokrat, Fraksi PKS, Fraksi PPP, dan Fraksi Karya Bangsa. Menurut sumber di kelompok itu, mereka berniat menguasai seluruh pimpinan alkap. Mulai Komisi A hingga D, badan kehormatan dewan (BKD), dan badan legislasi. Ini dilakukan karena selama ini fungsi dewan sebagai pengawas eksekutif tidak berjalan maksimal lantaran pimpinan alkap melindungi eksekutif.
Hanya badan musyawarah (banmus) dan badan anggaran (banggar) dewan yang tidak mengalami perubahan pimpinan. Sebab, tata tertib dewan mengamanatkan pimpinan banmus dan banggar otomatis dijabat oleh pimpinan DPRD Bantul.
’’Paling banter, nanti Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Golkar diberi posisi masing-masing satu pimpinan alkap. Itu pun bukan posisi strategis,” celetuk seorang anggota dewan yang enggan dikorankan identitasnya itu.
Siapa yang memiliki peran penting dan diuntungkan dalam kocok ulang ini? Dilihat dari sisi perolehan kursi, fraksi yang paling diuntungkan PAN. Sebab, jumlah anggota Fraksi PAN sebanyak 7 orang. Mereka berpeluang mendapatkan porsi paling banyak dalam perombakan pimpinan alkap kali ini. Setidaknya, PAN akan mendapatkan empat atau lima posisi jabatan pimpinan alkap. Namun, apabila Fraksi PAN tidak dapat memainkan perannya, mereka terancam kehilangan posisi di berbagai alkap dewan.
’’Kuncinya ada di PAN. Jika PAN salah langkah, maka PAN sendiri yang rugi,” tandas sumber itu. (mar/ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar