Jumat, 20 Januari 2012

Ramai-Ramai Kembalikan Mobil Dinas


BANTUL (RadarJogja) -- Kocok ulang pimpinan alat kelengkapan (alkap) DPRD Bantul Senin (16/1) malam lalu terus berbuntut. Setidaknya enam mantan pimpinan alkap telah mengembalikan mobil dinas (mobdin) yang selama ini mereka pakai ke sekretariat dewan. Beredar kabar, langkah itu diambil sebagai ekspresi kekecewaan mereka atas mekanisme perombakan alkap yang sarat kepentingan politis.
Enam mobil yang semuanya merek Toyota Avanza tersebut sudah terparkir di selatan gedung DPRD Bantul. Bahkan, sebelum kocok ulang dilakukan, satu-dua pimpinan alkap sudah mengembalikan mobdin ke sekwan. ’’Senin siang mobil sudah saya serahkan ke sekwan,” kata mantan Ketua Komisi B DPRD Uminto Giring Wibowo kepada Radar Jogja kemarin (19/1).
Langkah itu, kata Uminto, sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus komitmen dirinya sebagai pelayan masyarakat. Bagi Uminto, mobdin bukan segala-galanya. Selama ini, wakil rakyat dari PDI Perjuangan itu memakai mobdin Toyota Avanza bernopol AB 73 B. Mobil itu nantinya akan digunakan Sadji, anggota Fraksi PAN, yang menggantikan posisi Uminto di Komisi B.
’’Tanpa mobil dinas, saya tetap bisa melaksanakan tugas-tugas dewan,” tandas Uminto.
Selain Uminto, eks-pimpinan alkap yang sudah mengembalikan mobdin, adalah mantan Ketua Komisi A Eko Julianto Nugroho (AB 72 B), eks-Ketua Komisi C Agus Subagyo (AB 74 B), eks-Wakil Komisi D Timbul Raharjo (AB 76 B), eks-Ketua Badan Legislasi (Banleg) Suwardi (AB 83 B), dan eks-Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) Basuki Rahmad (AB 85 B).
Setelah kocok ulang alkap Senin malam lalu, Eko Nugroho diganti Agus Effendy dari Fraksi PKS sebagai ketua Komisi A. Lalu Agus Subagyo diganti Bariq Gufron (Fraksi PPP) di Komisi C, Timbul Raharjo digantikan Jupriyanto (PKS) sebagai wakil ketua Komisi D, Suwardi digantikan Aslam Ridlo sebagai ketua Banleg, serta Basuki Rahmad digantikan Nur Rahmat sebagai ketua BKD.
Para eks-pimpinan alkap yang sudah mengembalikan mobdinnya itu kebanyakan dari Fraksi PDI Perjuangan dan Golkar yang selama ini dikenal sebagai Koalisi Idaman, koalisi yang mendukung Bupati Bantul Sri Suryawidati. Selain kehilangan fasilitas mobdin, mereka juga bakal kehilangan tunjangan jabatan yang selama ini bisa mereka nikmati.
Dari pimpinan alkap yang lain, masih ada enam orang yang belum menyerahkan kendaraan dinasnya. Namun, kebanyakan dari unsur fraksi pengusul kocok ulang/perombakan. Pimpinan alkap yang diganti pun dari kalangan mereka sendiri, sehingga kemungkinan mobdin itu hanya dioperkan saja pemakaiannya ke sesama anggota fraksi.
Sekretaris DPRD Bantul Sugeng Sudaruno membenarkan bahwa sejumlah mantan pimpinan alkap sudah mengembalikan kendaraan dinasnya ke sekwan. Hanya, sekwan belum bisa mendistribusikan mobdin tersebut kepada pimpinan alkap terpilih.
’’Tunggu semua beres dulu karena ada fraksi yang keberatan atas terpilihnya pimpinan alkap yang baru,” kata Sugeng.
Untuk menyelesaikan perseteruan antar-fraksi tersebut, sekwan mengusulkan kepada pimpinan dewan untuk berkonsultasi ke Kemendagri. ’’Kami akan mengusulkan hal itu ke pimpinan dewan,’’ tandas Sugeng. (mar/ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar