Selasa, 17 Januari 2012

Rapat Kocok Ulang Deadlock

*FPDI Perjuangan dan Golkar Ngeblok Komisi A dan C

BANTUL (RadarJogja) – Rapat paripurna kocok ulang atau perombakan pimpinan dan anggota alat kelengkapan (alkap) DPRD Bantul berjalan alot kemarin (16/1). Bahkan, rapat yang sudah berlangsung 2,5 jam sejak pukul 13.30 akhirnya deadlock. Pasalnya, anggota dewan belum sepakat soal perombakan komposisi di Komisi A dan C.
’’Rapat dilanjutkan nanti malam (tadi malam, Red) mulai pukul 20.00,” kata Ketua DPRD Bantul Tustiyani menutup rapat.
Sebelum diputuskan untuk ditunda, pada pukul 14.30 rapat sempat di-break karena pimpinan fraksi dan pimpinan dewan ingin lobi-lobi. Usai melakukan pendekatan, paripurna akhirnya disepakati ditunda dan dilanjutkan tadi malam.
Menurut sumber Radar Jogja, dalam forum lobi-lobi itu, Fraksi PDI Perjuangan harus mengikuti tuntutan fraksi pengusul kocok ulang agar anggota yang ditugaskan di tiap alkap proposional alias seimbang.
’’Jumlah Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Golkar tidak sebanding dengan anggota fraksi yang mengusulkan kocok ulang alkap. Mau tidak mau mereka (FPDIP dan Golkar) ya harus manut,” tutur anggota dewan yang mewanti-wanti identitasnya utuk tidak dikorankan ini.
Ketegangan rapat paripurna kocok ulang alkap dimulai ketika pimpinan dewan membacakan komposisi perombakan alkap yang disodorkan tujuh fraksi. Yakni Fraksi PDI Perjuangan, PAN, Demokrat, PKS, Golkar, PPP, dan Fraksi Karya Bangsa. Selesai pembacaan komposisi perombakan, fraksi pengusul langsung mengajukan interupsi. Dari tujuh fraksi itu, hanya Fraksi PDIP dan Golkar yang tidak masuk sebagai fraksi pengusul kocok ulang.
Para pengusul menilai komposisi anggota Fraksi PDI Perjuangan yang ditugaskan di alkap tidak lazim karena melebihi proporsi. Dalam perombakan kali ini, anggota Fraksi PDI Perjuangan yang ditugaskan di Komisi A enam orang dan di Komisi C lima orang. Padahal di fraksi B dan D masing-masing hanya satu orang.
’’Padahal di dalam tata tertib (tatib) dewan diatur, komposisi anggota alkap yang ditugaskan fraksi harus proposional. Lha ini apa, tidak proposional,” kata Ketua Fraksi Karya Bangsa Alsam Ridlo saat interupsi.
Pendapat Alsam langsung dijawab anggota Fraksi PDI Perjuangan Uminto Giring Wibowo. Menurut Uminto, tatib dewan tidak menyebutkan secara pasti berapa angka komposisi anggota alkap. ’’Tidak harus sama anggota yang duduk di setiap alat kelengkapan dewan,” terang Uminto.
Ketua DPRD Bantul Tustiani enggan memberikan komentar terkait perdebatan kocok ulang alkap tersebut. ’’Saya nggak komentar dulu, cooling down. Capek, mau istirahat, nanti malam rapat lagi,” kata politikus PDI Perjuangan.
Beredar kabar, fraksi pengusul kocok ulang berencana merontokkan dominasi Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Golkar di jajaran pimpinan alkap. Mereka memandang selama ini fungsi pengawasan legislatif tidak berjalan maksimal karena pimpinan alkap sering ’’melindungi’’ eksekutif.
Tidak hanya itu, fraksi pengusul juga akan mengajukan hak interpelasi kepada pimpinan dewan.
’’Kemungkinan setelah kocok ulang selesai, berkas interpelasi langsung kami ajukan ke pimpinan dewan,” jelas seorang anggota dewan kelompok pengusul perombakan alkap.
Hingga berita ini diturunkan pukul 21.30 tadi malam, rapat masih berlangsung. (mar/ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar